Adab I’tikaf
Adab-adab I’tikaf
- menyibukkan dirinya dengan memperbanyak shalat sunnah, qiyamullail dan membaca Al-Qur’anul Karim
- Memperbanyak dzikir kepada Allah ta’ala, istighfar, do’a, dan shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
- menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat baginya, baik berupa perkataan maupun perbuatan
- Tidak banyak bicara (yang tidak bermanfaat), karena seorang yang banyak bicaranya, akan lebih banyak salahnya
- menjauhi segala bentuk jidal (perdebatan) dan perselisihan
- Senantiasa bersikap tenang, menjaga akhlak yang baik, dan tidak membuat keributan / mengganggu para mu’takifin yang lain dengan suara yang keras yang bisa mengganggu tidur mereka atau kekhusyu’an ketika shalat.
- tidak menjadikan i’tikaf dia sebagai tempat untuk kumpul-kumpul dan begadang bersama sebagian teman-temannya atau bersama orang yang mengunjunginya
Pembatal pembatal i’tikaf
- Keluar dari masjid tanpa ada keperluan yang mendesak
- Menggauli istri
- Murtad (keluar) dari Islam
- Hilang akal
- Haidh atau nifas