Suadariku Muslimah…
Ummul Mukminin Aisyah –semoga Allah meridhainya- meriwayatkan kepada kita bahwasanya dia telah mendengar Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “ Sesungguhnya setiap manusia diciptakan dari bani Adam terdiri dari tiga ratus enam puluh sendi, maka barangsiapa bertakbir, bertahmid, bertahlil, bertasbih, beristighfar kepada Allah, membuang batu, duri atau tulang dari jalan manusia, beramar ma’ruf (mengajak kepada kebaikan) dan mencegah yang munkar sejumlah tiga ratus persendian,” Maka sesungguhnya dia berjalan pada hari itu dan telah menyelamatkan dirinya dari Neraka (HR. Muslim)
Saudariku muslimah…
Sabda beliau, “ Menyelamatkan dirinya dari Neraka”, yakni, menjauhkan dan menghindarkan dirinya dari Neraka.
Dari hadiah nabawiyah di atas jelaslah bagi kita keutamaan memperbanyak takbir, tahlil, tasbih, istighfar, dan menyingkirkan sesuatu yang membahayakan dari jalan, memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang munkar.
Saudaraku…
Sesungguhnya ketaatan-ketaatan tersebut dan yang lainnya adalah jalanmu untuk selamat dari Neraka.
Sudahkah engkau memperbanyak ketaatan-ketaatan tersebut siang dan malam ?
Sesungguhnya ketaatan-ketaatan di atas dan yang lainnya adalah jalanmu untuk membuka pintu Surga.
Sudahkah waktumu terpenuhi dengan ketaatan-ketaatan tersebut ?
Saudariku…
Setiap tasbih adalah sedekah bagimu
Setiap tahmid adalah sedekah bagimu
Setiap tahlil adalah sedekah bagimu
Setiap takbir adalah sedekah bagimu
Setiap amar ma’ruf adalah sedekah bagimu
Setiap nahi munkar adalah sedekah bagimu
Sudahkah engkau mengumpulkan sedekah-sedekah tersebut dalam lembaran amalmu ?
Hadiah nabawiyah tersebut mengajakmu untuk lebih giat dalam amal kebaikan dan berlomba-lomba dalam amal ketaatan.
Kalau memang sulit bagimu untuk melaksanakan ketaatan-ketaatan tersebut, maka Rasulullah –shallallahu a’alihi wasallam telah memberimu hadiah yang lain, renungkan hadits berikut,
Dari Abu Dzar –semoga Allah meridhainya- berkata Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- besabda, “Setiap pagi wajib atas anggota badan setiap orang sedekah, maka setiap tasbih sedekah, maka setiap tasbih sedekah, setiap tahmid sedekah, setiap tahlil sedekah, setiap takbir sedekah, setiap amar ma’ruf sedekah, setiap nahi munkar sedekah, dan dua rakaat shalat Dhuha mencukupi semua itu (HR. Muslim, Abud Dawud, dan Ahmad)
Saudariku…
Dalam hadits nabawiyah tersebut terdapat penjelasan tentang besarnya keutamaan shalat Dhuha karena ia adalah wasilah untuk mendapatkan pahala besar dan kedudukannya sama dengan amal-amal ibadah di atas, maka mestinya ia selalu dijaga, adapun kenapa kedudukannya sama dengan amal-amal tersebut, karena dua rakaat (shalat Dhuha) terkandung di dalamnya semua amal-amal tersebut (Syarah an-Nawawi atas Shahih Muslim 7/92, dan Dalilul Falihin 1/346 karya Ibnu ‘Illan.
Dan sesudah itu …
Sudahkah engkau mempelajari hadiah nabawiyah di atas ?
Engkau belajar daripadanya :
- Anjuran memperbanyak sedekah sebagai rasa syukur kepada Allah atas nikmat kesejahteraan dan dalam rangka menghindari musibah
- Apabila engkau tidak mampu bersyukur dengan perbuatan maka hendaknya engkau bersyukur kepada Allah dengan perkataan dengan selalu berdzikir, mensucikan, mengagungkan dan mentauhidkannya serta memberikan nasehat dalam agamaNya.
- Engkau belajar dari hadiah nabawiyah di atas keutamaan memperbanyak membaca dzikir kepada Allah dari dzikir-dzikir yang telah dicontohkan.
- Engkau belajar daripadanya menjaga shalat sunnah Dhuha, dan pahalanya yang besar serta balasannya yang berlipat.
- Engkau belajar daripadanya bahwa bersedekah dan berinfak bagi yang mampu lebih baik dari yang lainnya, hal itu karena manfaatnya yang menyeluruh, dan barangsiapa yang menggabungkan antara sedekah dan dzikir, maka sungguh dia telah meraih kebaikan yang banyak.
Wallahu a’lam
Sumber :
Diringkas dari “ Tuhfatu an-Nisa”, Abu Maryam Majdi Fathi as-Sayyid (Edisi Bahasa Indonesia), hal. 86-88.
Amar Abdullah bin Syakir
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet,