Yang dimaksud dengan hal-hal yang wajib dilaksanakan itu ialah yang apabila ditinggalkan dengan sengaja menyebabkan shalat seseorang batal, akan tetapi kalau dikarenakan lupa maka tidak menjadikan batalnya sholat, namun diganti dengan sujud sahwi. “Apa Sajakah Hal-Hal Yang Wajib Dilaksanakan Pada Saat Sholat“?
1. Membaca takbir perpindahan pada tiap perpindahan dari satu gerakan kepada gerakan lain, seperti ketika bangkit untuk berdiri atau sebaliknya (terkecuali ketika bangkit dari ruku’).
Hal ini berdasarkan perkataan Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu:
“Aku melihat Nabi shallallahu alaihi wasallam selalu membaca takbir ketika merendahkan dan mengangkat (kepala) ketika berdiri dan duduk.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasai dan lainnya, hadits shahih)
2. Membaca Subhaana Rabiyal Azhim (Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung) sekali ketika ruku’.
Hal ini berdasarkan perkataan Hudzaifah ibnul Yaman radhiyallahu anhu dalam haditsnya: “Nabi shallallaahu alaihi wasallam membaca Subhaana Rabiyal Azhim di dalam ruku’nya dan di dalam sujudnya: Subhaana Rabiyal A’la (Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi).
3. Membaca Subhanna Rabiyal A’la (Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi) sekali di dalam sujud. Hal ini berdasarkan hadits Hudzaifah di atas.
4. Membaca Sami’allaahuliman hamidah (Allah Maha Mendengar hamba yang memuji-Nya) bagi imam dan orang yang shalat sendirian.
Hal ini berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu: “Sesungguhnya Nabi Shallallaahu alaihi wasallam membaca Sami’allaahuliman hamidah ketika bangkit dari ruku’, kemudian masih dalam keadaan berdiri beliau membaca Rabbana walakal hamdu . (Muttafaq ‘alaih)
5. Membaca Rabbana walakal hamdu (wahai Rabb kami bagi-Mu segala pujian) bagi imam dan makmum dan orang yang shalat sendirian.
Hal ini berdasarkan hadits yang disebutkan di atas. Juga berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam:
وإذا قال سمع الله لمن حمده فقولوا ربنا ولك الحمد
“Apabila imam membaca Sami’allaahuliman hamidah , maka bacalah Rabbana walakal hamdu . (Muttafaq ‘alaih)
6. Membaca do’a berikut di antara dua sujud:
رب اغفر لي وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واهدني
“Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, tamballah kekuranganku, angkatlah (derajatku) berikanlah kepadaku petunjuk dan rezki.”(HR. Ahmad)
Atau membaca:
رب اغفرلي
( “Wahai Rabbku ampunilah aku )
Atau redaksi lainnya yang valid dari nabi shallallohu ‘alaihi wasallam
7. Tasyahhud awal.
Hal ini berdasarkan:
- Hadis dari Abdullah bin Buhainah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengimami shalat, kemudian beliau langsung bangkit setelah rakaat kedua dan tidak duduk tasyahud. Maka makmum pun ikut berdiri. Setelah selesai tasyahud akhir, para sahabat menunggu beliau salam. Tiba-tiba, beliau sujud dua kali sebelum salam. (HR. Bukhari dan Muslim)
- Hadis dari Mughirah bin Syu’bah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian bangkit setelah rakaat kedua dan belum sempurna berdiri maka duduklah (kembali), dan jika sudah berdiri sempurna maka jangan duduk dan lakukanlah sujud sahwi (sebelum salam).” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah; dinilai sahih oleh Al-Albani)
8. Duduk untuk melakukan tasyahhud awal.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Rifa’ah bin Rafi’: “Apabila kamu melaksanakan shalat, maka bacalah takbir, lalu bacalah apa yang mudah menurut kamu dari ayat Al-Qur’an. Kemudian apabila kamu duduk di pertengahan shalatmu maka hendaklah disertai tuma’ninah, dan duduklah secara iftirasy (bertumpu pada paha kiri), kemudian bacalah tasyahhud.” (HR. Abu Daud dan Al-Baihaqy dari jalannya, hadits hasan). Wallahu a’lam
(Abu Umair)
Artikel : www.Hisbah.net
Ikuti update artikel Hisbah di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet