Keluarga
Istri yang Sering Menghina Suami
Menghina Suami
Kita yakin bahwa istri yang menghina suami apalagi sering kali melakukannya merupakan tipe istri yang buruk, bila tidak boleh dikatakan sebagai istri yang paling buruk secara muthlak. Dalam persoalan ini biasanya pikiran kita akan langsung mengatakan bahwa menghina itu pada umumnya lebih banyak berasal dari seorang suami terhadap istrinya. Namun ini tidak benar. Karena kita tidak mengetahui secara lengkap tentang persoalan ini, sebegaimana pula bahwa penghormatan dari seorang istri terhadap suaminya itu sangat komplek, menuntut kesunguhan hati, dan mendahulukannya daripada memenuhi keinginan pribadi dalam banyak kondisi. Sebab, ketaatan istri terhadap suami itu wajib selama suami tidak memerintahkan perkara maksiat.
Selain itu, kurang perhatian terhadap perintah suami dan keluar rumah tanpa izin darinya, terutama bila ini sering terulang dan lebih buruk lagi bila hal ini bertentangan dengan keinginan sang suami; semua ini termasuk bagian dari penghinaan terhadap suami. Yang menambah buruk lagi bahwa ketika seorang istri membenci suaminya tidak bisa menguasai emosinya. Apalagi bila istri tersebut membahasakan kebenciannya ke dalam suatu bentuk hinaan atau yang lain. Seperti mengabaikan perintah suami, tidak mentaatinya, dan pergi dari rumah tanpa izin padahal suami tidak menginginkannya. Padahal sang suami tidak suka hal itu.
Panjang lidah
Panjang lidah juga termasuk karakter istri yang buruk. Panjang lidah yang kami maksud tidak hanya sebatas suka berteriak-teriak saja. Ini juga merupakan keburukan- lebih sederhana daripada lidah yang tajam, bagaikan pisau cukur. Wanita yang lidahnya tajam ini selalu mengadu, mengorek keterangan, dan membuat bosan. Ia selalu mengkritik dan mengoreksi –meski menurutnya ingin membetulkan- pakaian suaminya, caranya berjalan, dan gaya hidupnya. Ia terkadang mencemooh suaminya dengan membandingkan dengan salah satu dari kerabatnya, atau suami saudari kandungnya, atau pria yang dahulu melamarnya namun ia tolak, padahal sekarang orang itu telah memiliki kedudukan dan taraf hidup yang tinggi. Wanita seperti itu tidak ubahnya seperti ular berbisa. Bedanya, ular itu bisanya berada di taringnya, sedangkan wanita tersebut bisanya berada di lidahnya.
Berfoya-foya
Sebagaimana halnya suka menghina dan panjang lidah merupakan perilaku seorang istri yang buruk maka begitu pula halnya dengan suka berfoya-foya, suka boros, terutama bila ia disayang oleh suaminya. Ia akan membuat suaminya bagaikan lantai yang ia injak-injak dan akan membuatnya menjadi suami yang hina. Sebagian wanita memang tergila-gila kepada penampilan luar, berlaku royal, dan berfoya-foya. Ia akan selalu terbakar oleh keinginannya dengan menghambur-hamburkan uang yang telah susah payah dikumpulkan oleh suami. Suami pontang panting untuk mendapatkan uang tetapi sang istri menghabiskannya untuk menuruti kesenangannya. Ia menganggap bahwa dirinya sedang bermain-main.
Kita berdoa kepada Allah mudah-mudahan pasangan hidup kita terhindar dari perilaku buruk semacam ini. Amin
Sumber :
Dinukil dari “ Aswaul Zaujaat”, Abdullah ak-Ju’aitsan, Edisi Bahasa indonesi : Perilaku buruk yang harus dihindari Istri, hal. 15-19 dengan sedikit gubahan.
Amar Abdullah
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet,
Keluarga
Nasehat Seorang Istri
Berikut ini adalah nasehat seorang saudari (yang berstatus sebagai seorang istri) kepada saudarinya muslimah (yang juga berstatus sebagai seorang istri) tentang kehidupan rumah tangga. Bagaimana ia berbuat kepada suaminya dan menjaga rumahnya ?
Mari kita simak bersama.
***
Saudariku yang mulia, berikut ini pengalaman hidup yang ingin aku sampaikan kepadamu. Barangkali berguna untuk kehidupan rumah tanggamu di masa depan. Dulu aku tidak berpengalaman, tidak memiliki seorang ibu yang perhatian, atau guru yang membantuku dengan pengalaman hidup yang ia miliki dan ia pelajari dari kehidupan rumah tangganya. Aku juga tidak memiliki seorang kakak perempuan yang mempunyai spesifikasi tersebut. Itulah yang membuatku menyandarkan setiap keputusan di atas sudut pandangku yang kering kerontang dan tidak mengandung elemen-elemen yang benar untuk meraih kehidupan rumah tangga yang bahagia.
Aku pun percaya bahwa untuk mendapatkan semua hakku, setiap hari aku harus duduk bersama suamiku untuk menghadapi bermacam masalah rumah tangga yang sering diwarnai dengan perdebatan sengit, percekcokan, diskusi, dan introspeksi diri. Ketika mengemukakan persoalan, aku tidak berpegang pada keinginan pribadiku sehingga aku selalu merasa berdebar-debar. Bahkan, aku juga minta bantuan kepada teman-teman perempuanku yang memiliki banyak pengalaman menghadapi kesusahan hidup. Aku menapaki jalan hidup dengan selalu menuruti semua keinginanku yang tanpa kusadari telah menghancurkan kebahagiaan rumah tanggaku.
Selang waktu yang cukup lama, keluarga dan kebahagiaanku hancur. Aku mulai memperbaiki langkah dan usahaku sembari bercermin pada logika dan pendapat yang benar melalui pintu agama, akhlak, ilmu jiwa, mengambil teladan yang baik dari keluarga, dan para ibu yang memiliki pengalaman yang benar. Aku merangkum pengalaman-pengalaman tersebut sebagai berikut :
Dunia adalah tempat ujian dan cobaan. Berbahagialah orang yang mengetahui, tetap teguh, dan sabar menghadapinya. Kebahagiaan adalah qana’ah (penerima pemberian Allah), menerima kenyataan, serta melihat orang yang berada di bawah (dalam hal dunia) dan tidak melihat orang yang berada di atas (dalam hal dunia).
Hendaklah setiap orang mengenal nikmat-nikmat yang Allah anugerahkan kepadanya agar ia tahu bahwa dia orang yang kaya dan bahagia. Beberapa nikmat tersebut adalah nikmat Islam, sehat, aman, hidup tentram, keluarga, kerabat, harta, dan rezeki. Tiap manusia barulah akan mengetahui bentuk dan nilainya ketika ia telah kehilangan nikmat-nikmat tersebut.
Bayangkan, seandainya kamu tidak punya penglihatan atau pendengaran. Bayangkan juga seandainya kamu tidak memiliki makanan dan pakaian. Bayangkan seandainya kamu berada di sebidang tanah dalam keadaan cemas. Bayangkan seandainya kamu ditimpa penyakit ganas. Bahkan, meskipun ditimpa penyakit sekalipun, kamu tetap mendapat keuntungan yang besar jika dihadapi dengan sabar. Karena, sabar adalah ibadah yang paling dicintai oleh Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى. Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى berfirman,
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ [البقرة : 155]
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (al-Baqarah : 155)
Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى juga berfirman tentang nikmat yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya :
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ [النحل : 18]
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (an-Nahl : 18)
Dia سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى juga berfirman,
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ [الضحى : 11]
Dan terhadap nikmat Rabbmu maka hendaklah kamu siarkan (adh-Dhuha : 11)
Tulislah sebuah pernyataan, lalu letakkan di tempat yang mudah ditemukan seperti yang pernah kulakukan. Tulislah, “Aku akan menjadi seorang istri yang setia dan taat kepada suami. Selalu berusaha mencurahkan kebahagiaan dan suasana yang kondusif.”
Janganglah menyusahkan kehidupannya dan hindarilah perdebatan yang tidak berguna atau berbagai tuntutan yang menyebabkan pertengkaran. Terimalah persetujuannya atas keinginanmu dengan ucapan syukur dan doa. Terimalah juga ketidaksetujuannya dengan lapang dada dan ridha. Ketahuilah, bahwa kamu bagaikan orang yang menanam dan bekerja keras, lalu pada akhirnya kamu akan menuai kebaikan yang banyak.
Ketika gelisah karena ditimpa banyak masalah maka tulislah pada secarik kertas seperti yang pernah aku lakukan, kemudian robeklah. Merasalah bahwa jiwamu telah tenang. Jika terpaksa berdebat dengan suami, padahal kamu sedang gelisah, tunggulah sebentar sampai kamu merasa tenang dan kegelisahan itu sirna. Pilihlah waktu yang tepat bagi suami untuk memenuhi tuntutan, membuat pilar-pilar persetujuan, dan penerimaan. Janganlah memilih waktu ketika ia pulang kerja, saat ia gundah karena urusan-urusan kecil yang terakumulasi. Karena, pada saat seperti itu secara jasmani maupun rohani dia tidak siap untuk diskusi. Begitu pula ketika sebelum tidur, karena pada saat seperti itu barang kali ia sedang memikirkan sesuatu yang terjadi pada dirinya yang membuatnya gelisah dan insomnia.
Pilihlah waktu yang tepat, seperti ketika sebelum pergi keluar rumah. Terlebih ketika ia sedang ridha. Ungkapkanlah keinginanmu dan berilah kesempatan ia untuk berfikir dan memberi keputusan. Buatlah ia merasa ridha untuk menerima dua keadaan tersebut.
Sebuah nasehat yang tulus datang dari saudarimu yang memiliki banyak pengalaman agar kamu meraih apa yang kau inginkan dari suamimu dan menggapai harapan-harapanmu. Senantiasa gunakanlah akal sebagai pengganti dari perasaanmu untuk mengatasi problematika yang menghimpit. Berkorbanlah untuk suami dan mengalahlah supaya kau bisa mendapatkan hak-hakmu. Karena, kau tidak akan dapat menuai hasil apa pun dari perdebatan yang menyebabkan kebencian.
Janganlah mendebat suami seputar masalah yang harus dirahasiakan, seperti masalah-masalah pribadi. Janganlah kau mengeruhkan kebahagiaannya saat ia pulang dengan mempermasalahkan keterlambatannya atau tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Berusahalah untuk mengabaikan urusan-urusan kecil yang sekiranya tidak penting atau tidak membutuhkan alternatif lain.
Perlu dipahami bahwa hidup ini butuh kesabaran dan pengorbanan. Karena, dalam kehidupan itu penuh dengan kekeruhan dan kesusahan. Kehidupan dunia adalah jalan yang mengantarkan kita pada akhirat, kehidupan yang kekal. Untuk itu, tatkala fasilitas-fasilitas itu berkurang atau pemenuhan sebagian kebutuhan rumah tangga berkurang, lebih baik kita melupakan semua itu dengan pertimbangan kita akan memperoleh banyak kebaikan. Kita harus membicarakan aral-aral yang menimpa diri kita saat kita tidak bisa menunaikan apa-apa yang menjadi kewajiban kita.
Jika ingin merealisasikan sesuatu dalam kehidupan, tapi kau belum bisa mewujudkannya, maka berhentilah sejenak dan tempuhlah cara yang lain. Tempuhlah cara yang mengantarkan pada cinta suamimu. Gunakan akal dan mengalahlah agar kau bisa menuainya. Janganlah selalu menghitung-hitung kesalahan suami sehingga kesalahanmu akan dihitung. Janganlah menyusahkan suami sehingga ia menyusahkan dirimu sendiri.
Bandingkan realitas kehidupanmu dengan kehidupan orang-orang di bawahmu, bukan dengan kehidupan orang-orang di atasmu. Sesungguhnya kehidupan manusia memiliki beberapa indikasi. Masing-masing dari mereka memiliki kesedihan dan masalah, akan tetapi ia menguburnya dalam-dalam dan di hadapan khalayak ia memakai pakaian yang berkilau menggoda, sekiranya ia tampil di depan mereka dengan wajah yang ceria. Ia telah membunuh kesedihan yang menghimpitnya. Kehidupan melaju dengan cepat. Tinggallah kita semua yang tidak gentar dengan bentuk kematian sebagaimana kita tidak takut terhadap apa-apa yang terjadi sesudahnya.
Akhirnya, jika aku banyak tertinggal darimu, kembalikanlah risalah (surat) ini agar aku dapat mengambil manfaat darinya. Barangkali aku melupakan sebagian dari risalah itu, dan aku bersama suamiku menempuh jalan lain, khususnya ketika aku kehilangan suamiku yang pertama karena rasa cemburuku yang berlebihan.
**
Demikianlah untain mutiara nasehat yang disampaikan oleh seorang istri itu yang disampaikannya kepada saudarinya muslimah yang juga sebagai seorang istri. Mudah-mudahan Anda-wahai para pembaca yang budiman-dapat mengambil manfaat darinya. Amin
Wallahu A’lam
Amar Abdullah bin Syakir
Sumber :
Dinukil dari Mukaddimah buku berjudul ‘Asy-kuu Ilaiki Zaujatiy’, karya : Isham Muhammad Syarif, hal.viii-xiv.
Keluarga
Lembutkan Suaramu
Apakah kamu wahai istri, mengangkat suaramu di depan suamimu ?
Di antara kecantikan wanita adalah kelembutan dan kerendahan suaranya. Sesuatu yang telah menghilangkan sifat lembutnya berarti telah menghilangkan kecantikannya, karena itu Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى berfirman,
فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ [الأحزاب : 32]
Maka janganlah kamu merendahkan suara (dengan lemah lembut yang dibuat-buat) sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya …(al-Ahzab : 32)
Namun sangat disayangkan, tidak sedikit wanita malah berkata lembut kepada orang yang dia tidak boleh berkata lembut kepadanya, dan berkata kasar di hadapan orang yang bila dia melembutkan kata-katanya, maka dia akan meraih kebahagiaan dunia dan keberuntungan akhirat, dengan izin Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى.
Aku berharap suami tidak merasa perlu menyumbat telinganya dengan kapas.
Sebagian suami tidak mengetahui kelembutan kata-kata istrinya, susunannya yang indah, seni berbicara dan dialognya kecuali ketika dia berbicara dengan kerabat atau temannya saja.
Kamu wahai suami, aku berkata kepadamu apa yang aku katakan kepada istrimu, aku mengajakmu untuk berkata yang halus dan lembut kepada semua orang apalagi kepada orang yang paling dekat denganmu.
Wallahu A’lam
Amar Abdullah bin Syakir
Sumber :
Az-Zaujan Fi Khaimah as-Sa’adah Maharat wa Wasa’il, Abdurrahman al-Qar’awi, ei, hal. 134
Keluarga
Hanya Dengan Senyum, Kamu Bisa Menundukkan Hatinya
Ia tidak membutuhkan usaha besar, tidak perlu capek dan bersusah payah, tetapi ia melakukan layaknya sihir terhadap hati, ia masuk ke dalam hati melalui gerbang paling luas, pasangan akan merasakan cinta, kasih sayang, dan perhatian, tidak memerlukan banyak kata-kata cinta, tidak membutuhkan banyak untaian sanjungan. Di samping itu, ia menambah kewibawaan dan keceriaan bagi pemiliknya.
Ia adalah senyuman dan wajah berseri. Betapa indahnya bibir yang tersungging senyuman.
Dari Jarir رَضِيَ اللهُ عَنْهُ , dia berkata,
مَا حَجَبَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ أَسْلَمْتُ وَلَا رَآنِي إِلَّا تَبَسَّمَ فِي وَجْهِي
“Nabi صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tidak mencegahku berkunjung padanya sejak aku masuk Islam, dan tidaklah beliau melihat aku melainkan beliau tersenyum kepadaku.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari.
Dari Abu Dzar رَضِيَ اللهُ عَنْهُ dia berkata, Rasulullah صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda,
لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikit pun walaupun (hanya berupa) kamu menjumpai saudaramu (yang Muslim) dengan wajah berseri-seri.” Diriwayatkan oleh Muslim.
Iklan
Dari Abu Dzar رَضِيَ اللهُ عَنْهُ dia berkata, Rasulullah صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda,
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيْكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah bagimu.” Dariwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan dihasankan oleh al-Albani.
Ini untuk saudaramu yang Muslim walau dia jauh (kekerabatannya), lalu bagaimana bila senyummu di depan suami atau istrimu ?
Rasulullah صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengajak kita demikian karena ia mendekatkan hati dan menyatukannya, serta mengakrabkan pemiliknya. Hendaknya wajah kita selalu tersenyum, tetapi bukan senyum penjilat. Sebagian suami atau istri tersenyum, tetapi kapan ? Saat mereka menginginkan sesuatu !
***
إِذَا كَانَ الْكَرِيْمُ عَبُوْسُ الْوَجْهِ
قَمَا أَحْلَى الْبَشَاشَةَ فِي الْبَخِيْلِ
Bila orang dermawan berwajah masam
Betapa manisnya senyuman pada (wajah) orang kikir.
***
Wallahu A’lam
Amar Abdullah bin Syakir
Sumber :
Az-Zaujan Fi Khaimah as-Sa’adah Maharat wa Wasa’il, Abdurrahman al-Qar’awi, ei, hal. 117-118
-
Akhlak4 tahun ago
Pencuri dan Hukumannya di Dunia serta Azabnya di Akhirat
-
Khutbah8 tahun ago
Waspadailah Sarana yang Mendekatkan pada Zina
-
Fatwa9 tahun ago
Serial Soal Jawab Seputar Tauhid (1)
-
Nasihat8 tahun ago
“Setiap Daging yang Tumbuh dari sesuatu yang haram maka neraka lebih berhak baginya.”
-
Fiqih Hisbah8 tahun ago
Diantara Do’a Nabi Ibrahim ‘Alaihissalaam
-
safinatun najah6 tahun ago
Manfaat Amar Maruf Nahi Munkar
-
Tarikh9 tahun ago
Kisah Tawakal dan Keberanian Abdullah bin Mas’ud
-
Akhlak7 tahun ago
Riya & Sum’ah: Pamer Ibadah
ricky
04/05/2017 at 20:02
Kalau suami memberikn gji’a kpd istri trus suami mminta uang kpd istri 10rbu.tpi istri mlmparkn uang gji suami yg bru dksi’a smua kpd suami’a kmn mk suami klo sperti itu mas…
Adri
27/02/2018 at 15:21
Usir saja istri seperti itu … bila perlu langsung ke pengadilan dan gugat cerai saja.. itu aja ko repot..
Agus wahidin
04/12/2020 at 20:38
Kawin lagi aja
randi
09/01/2019 at 13:48
istri saya sering menghina saya dan kluarga saya di hadapan saya dengan ucapan yang kotor, dia sering teriak-teriak dalam mngurus anak,dan suka membesarkan masalh,dan akhir nya masalah yg telah lampau pun di ungkit nya sambil teriak2,sudah sering saya peringati tapi tetap saja, saya kasian kalau saya tinggalin saya berpikir makan apa dia?orang tua nya susah, mnerut anda apa yang terbaik yang harus saya lakukan
Satya
28/01/2019 at 16:56
Sabar aja mas mungkin ladang pahala kita disitu
Ryan
28/09/2019 at 09:50
Kisahmu persis seperti yang kualami saat ini
Saya juga minta jawaban yang terbaik
Tapi mungkin jawaban terbaik ada pada diri kita sendiri, dan maka allah pasti menunjukan jalanya
Berniat untuk meninggalkanya tapi sempat berfikir, jika lelaki lain mendapatkan wanita ini, pasti ia juga mengalami hal yang sama spertiku
Maka kuputuskan tetap bertahan smbil mendoakany agar ia dapat berubah dan terbuka kesadara hatinya
Arya
26/10/2019 at 23:43
Hampir Sma bro kisah lu Sma gw
Istri yg panjang lidah yg suka ngadu yg gak2 ke keluarganya dan suka menjelekkan gw dan ortu gw
Mr x
06/02/2020 at 05:57
Sabar mas….pahala berlimpah buat and
Vivi
20/09/2019 at 23:18
Saya pun sama menikah dengan janda beranak 2,sya sangat menyayangi ke dua naknya,cobaan pun mulai melanda,tiba tiba saya kena PHK dari kantor saya bekerja,istri saya sudah mulai gelagat berubah,sya slalu berusaha bekerja pontang panting,nafkah selalu saya berikan walau pun hasilnya tidak sebesar dulu sya bekerja,setiap sya kasih nafkah dia selalu menolak, dan mrah² ga jelas,saya pun di usih oleh nya.
perhatiannya dan komunikasi mulai renggang
Akhirnya istri sya minta pisah ke pada sya,ingin rasanya saya stujui k inginannya,tetapi sya tak ingin hubungan ni berakhir,karna anak sya bisa bertahan,meskipun anak ni bukan dari daging sya,Bahkan saat ni sya slalu berusaha mencari pekerja.tp istri tak ada kabar sma sekali ke saya..
Apa yg harus saya lakukan saat ni..?mohon solusinya
Arya
26/10/2019 at 23:46
Hampir Sma bro kisah lu Sma gw
Istri yg panjang lidah yg suka ngadu yg gak2 ke keluarganya dan suka menjelekkan gw dan ortu gw
Ghufron
07/02/2020 at 23:53
Cara mengatasi istri berlida tajam
Anton
24/03/2020 at 11:18
Inilah dampak dari emansipasi wanita yg kebablasan. Wanita udah ngelunjak. Lupa kodratnya. Suami udah nggak di hargai. Kalo suami menegur malah istri melawan.
Ganela dante
05/04/2020 at 23:54
Istri saya suka menulis, saya sering di jelek2 kan dan di hina dlam diarynya, apa saya harus diam saja atau bagaimana.
Ezhar
10/05/2020 at 03:12
Gimana ya ngomongnya saya ini lagi jauh dari istri saya karna lagi ngak akur soalnya apa apa selalu di atur ibunya dan kalau mertua saya marah sama saya istri saya iku marah dan parahnya lagi dia menghina saya dan kelurga saya
Naufal
10/05/2020 at 22:07
Istri yg sering menghina suami itu hukumnya apa ya??
Pepeng
27/06/2020 at 15:06
Saya juga sama seperti kalian.. istri saya selalu menghina saya.. melawan, dan cuek kepada saya.. saya memang pernah berbuat kesalahan.. tapi tekad dalam hati saya mau berubah agar menjadi suami yg lebih baik.. tapi usaha saya untuk berubah ga membuah kan hasil.. malah dia semakin menjadi.. selalu minta pisah kalo lagi cekcok.. saya hanya berusaha sabar.. mungkin ini hukuman buat saya dari kesalahan saya terhadap nya.. tapi kenapa terus sperti ini.. saya sabar, saya diam, dia semakin seenak nya dengan saya.. bukan saya ga mau pisah sama dia.. tapi saya hanya ga mau gagal dalam pernikahan.. saya cuma bisa sabar.. dan selalu mendoakan dia semoga bisa berubah menjadi istri yg soleha..
Jhoe
26/12/2020 at 13:55
Kisah yang sama ,, memang dulu saya pernah melakukan kesalahan tapi bukan berarti kita tidak bisa berubah dan merubah hidup kita menjadi lebih baik ,, saya pun sama dihina dimaki ketika tidak punya uang tapi ketika punya uang di perlakukan bak raja saya hanya bersabar menghadapinya dia pun selau ingin bercerai tetapi saya tetap mempertahankan karena anak saya
SYAHID
20/01/2021 at 11:11
banyak kisah saudara-saudara di sini yang mirip dengan kisah hidup saya. penghinaan dan caci maki hampir tiap hari saya terima. saya yang berasal dari keluarga miskin menjadi bahan ejekan yang tiada habisnya. keluarga saya orang tua saudara semuanya di hinakan layaknya manusia yang tidak memiliki sedikitpun kebaikan. pendapatan saya yang mungkin habis untuk bayar cicilan bulanan, di bantu dengan usahanya untuk kehidupan sehari-hari. mungkin dia merasa lebih baik dan bisa mencari rejeki sendiri, merasa superior, sehingga saya tidak ada artinya di matanya. padahal semua pendapatan saya seluruhnya untuk keluarga. saya ikhlas hanya di berikan uang bensin dan jajan seadanya tidak masalah. tapi penghinaan dan cacian kepada orang tua yang sangat membuat saya sakit apalagi jika dikatakan binatang. semoga saja kita semua kuat dan mampu menjadikan ini semua ladang pahala kelak di hadapan Alloh. meskipun sudah lelah, demi anak saya akan bertahan meskipun mungkin siksaan batin akan selalu saya terima setiap hari. saya hanya berdoa semoga saya husnul khotimah dan memanen ladang pahala yang melimpah kelak. amin
wira
22/02/2022 at 00:46
sekarang sdh susah mencari wanita taat patuh dan menghargai suami..mereka lupa surga mereka ada pada suaminya..smga mereka dpt hidayah yg sabar. smga istri istri yg tidak taat suami segera insyaf dan bertaubat..
Berlin
09/02/2021 at 22:24
Semua ada sebab dan akibat nya yang penting jangan pernah kita berbicara tentang penyesalan semua sudah ada jalan nya masing-masing, termasuk saya sendiri mungkin benar yang dikatakan teman teman disini ini adalah ladang pahala kita dari allah swt yang mengasih kita ujian dan cobaan, tergantung penilaian kita masing masing, semoga hidayah selalu dilimpahkan allah swt. amin ya robbal allamin.
wira
22/02/2022 at 00:55
Umar ibnu khotob juga dimarah marahin Istrinya..sabar doakan yg terbaik wahai para suami..kita apa tega karena gk ridho dengan marahnya dan hinaan istri mereka dosa dan masuk neraka..pasti kasihan kan..doakan smga Allah SWT mengampuni istri istri kita..karena mereka yg membesarkan anak anak kita..bimbing walau pahit walau hati suami suami sakit..ingat Allah pasti memberi pahala buat suami suami yg sholeh..tp jgn mendurhakai orang tua karena membela istri..kl sampai istri spt itu dinasehati jgn dibelain..kl gk bisa dinasehati dan masih menyakiti orang tua kita..tinggalkan karena kita bisa durhaka sama orang tua dengan belain istri sangat berbahaya. karena durhaka kepada orang tua bisa masuk neraka..Ingat Orang tua adalah surganya para suami..suami adalah surganya istri..surganya anak pada ibunya..
Alex abi
07/04/2022 at 11:06
Ini semua kisah para suami kok sama ya , tpi saya Lebih parah,saya bertemu dgn istri saya saat ini di saat saya sudah bertunangan dgn seorg gadis,karna istri saya ini kontrakannya berhadapan dgn kontrakan kami,kami karna 1 rumah kami bnyk pria bujang yg patungan kontrak. Ternyata istri saya ini diam diam memperhatikan saya, sampai pada suatu sore kami secara tdk sengaja bertemu di sebuah toko. Istri saya brada di pinggir jalan dan berdiri tepat di sebuah sepeda motor yg terpakir di dpan toko .singkat kata ,ketika saya muncul dari kejauhan, dan berjalan mendekat ,istri saya ini tersenyum dan menyapa saya, saya tdk balas sapaannya,bukan karna saya sombong , tpi pikiran saya takutnya yg di sapa bukan saya tpi org yg ada di blkng saya,kena memang saya blm kenal. kemudian saya masuk ke toko, di situ saya menoleh dan melihat tdk ada org lain di blkng saya, dan saya pun kembali melihat ke tmpt istri saya brdiri, dia menggigit bibir, jari ,dan sepertinya dia malu.lalu kemudian besoknya saya ke tmpt kontrakan saya, di sana dia sudah menceritakan semua yg dia alami ketika bertemu tadi sore, jdi teman teman saya mulai mengatakan bahwa itu kka perempuan yg di depan bilang kk sombong karena tdi dia sapa kk tidak balas sapaannya, tiba tiba dia muncul lalu bilang , kk tega sekali e, saya tegur kk tdk jawab.lalu saya pun meminta maaf. Dari situ mulai ada rasa bersalah ,dan sekaligus rasa sayang, bukan cinta . Dari sayang itulah kemudian krna setiap hari dia di perlakukan kurang baik oleh temannya yg sama sama tinggal di situ, hanya temannya ini sudah brsuami, dan istri saya nunut di situ, karna saya sering melihat perlakuan kurang baik dari temannya, maka kemudian saya mengajak berpacaran dan tinggal sendiri, supaya menghindarkan dia dari
perlakuan temannya yg kurang baik, semata mata karna sayang.kemudian krna saya selalu mengantarkannya pulang maka teman 1 kampung melihat saya dan kemudian memberitahukannya ke tunangan saya, tunangan saya beserta org tuanya marah dan menyuruh saya untuk pulang dan menyelesaikan. Dan saya pun pulang dan akhirnya saya pun memilih pisah dgn tunangan saya demi dia . Kemudian kami menikah dan punya anak, anak kami 2 org ,saat awal pacaran sampai menikah dan punya anak ,istri saya sangat baik, Oya, perlu tahu bahwa kemudian saya tahu bahwa istri saya adalah seorang janda anak 1. Setelah menikah kami ada 2 anak lagi. Saya tdk persoalkan status istri yg sudah janda, karna rasa sayang itu. Lambat lain, ketika pekerjaan saya mulai kurang menghasilkan , istri. Saya suka menghina, menjelekan saya, bahkan saya pernah berkali kali di permalukan di banyak org,bahkan dia berulang kali mengancam cerai, dan mengtakan saya suami yg TDK berguna, dan mengatakan dia sangat menyesal menikah dgn sya yg berpenghasilan pas Pasan. Perlu di ketahui juga bahwa saya seorang wiraswasta,yg mempunyai usaha sendiri, sejak awal memulai usaha, istri jarang bantu, Karna jaga anak sekolah dll, itu tdk masalah karna Lebih baik seperti itu menurut saya, setelah anak kami semua sudah tamat SMA sekarng dan yg pertama sudah semester pertengahan, istri saya kan sudah tdk begitu sibuk lagi , tpi anehnya dia tdk mau membantu usaha saya ,paling bisa bljr bljr ketrampilan. Tpi apa kata istri saya malah dia bilang sampai kucing bertanduk pun dia tdk Sudi bekerja seperti pekerjaan saya. O ya ,perlu tahu juga bahwa saya memiliki ketrampilan menjahit pakaian dan itu adalah mata pencaharian saya selama ini . Istri saya sama sekali tdk mau membantu, paling tidak kan bisa punya ketrampilan, karna istri saya SD tdk tamat , jdi apa salahnya belajar ketrapilan, ini malah mau cerai, setiap pagi bangun tidur langsung marah minta pisah, malam saya pulang kerja begitu istri lihat saya dia marah marah dan bilang kenapa kamu pulang saya tdk butuh kamu. Kamu kepala keluarga ta,i, kamu kepala keluarga tdk berguna,dan masih banyak hinaan hinaan lainnya. Klo mau di bilang karna masalah sex, tdk mungkin, krna walaupun saya sudah berusia 49 tahun,tpi hasrat sexual saya sangat tinggi, sya masih sangat bisa memuaskan perempuan yg hipersex sekalipun.klo soal ekonomi ,mungkin ya, Karna pekerjaan kita juga menjadi standar ukuran status sosial. Saya sampai saat ini masih memilih bertahan dgn hinaan istri karna saya masih sayang kedua anak saya walaupun mereka sudah besar. Saya pernah berbicara dgn anak saya yg pertama meminta pendapatnya soal omongan mamanya yg mau bercerai, dan anak saya mengatakan ,menurut bapa yg terbaik yg mana saya sebagai anak bisa apa, kemudian dia mengatakan kepada mamanya bahwa, klo mama minta cerai dgn bapa, maka sya yg akan mati lebih dulu.