Connect with us

Keluarga

Istri yang Sering Menghina Suami

Published

on

Menghina Suami

Kita yakin bahwa istri yang menghina suami apalagi sering kali melakukannya merupakan tipe istri yang buruk, bila tidak boleh dikatakan sebagai istri yang paling buruk secara muthlak. Dalam persoalan ini biasanya pikiran kita akan langsung mengatakan bahwa menghina itu pada umumnya lebih banyak berasal dari seorang suami terhadap istrinya. Namun ini tidak benar. Karena kita tidak mengetahui secara lengkap tentang persoalan ini, sebegaimana pula bahwa penghormatan dari seorang istri terhadap suaminya itu sangat komplek, menuntut kesunguhan hati, dan mendahulukannya daripada memenuhi keinginan pribadi dalam banyak kondisi. Sebab, ketaatan istri terhadap suami itu wajib selama suami tidak memerintahkan perkara maksiat.

Selain itu, kurang perhatian terhadap perintah suami dan keluar rumah tanpa izin darinya, terutama bila ini sering terulang dan lebih buruk lagi bila hal ini bertentangan dengan keinginan sang suami; semua ini termasuk bagian dari penghinaan terhadap suami. Yang menambah buruk lagi bahwa ketika seorang istri membenci suaminya tidak bisa menguasai emosinya. Apalagi bila istri tersebut membahasakan kebenciannya ke dalam suatu bentuk hinaan atau yang lain. Seperti mengabaikan perintah suami, tidak mentaatinya, dan pergi dari rumah tanpa izin padahal suami tidak menginginkannya. Padahal sang suami tidak suka hal itu.

Panjang lidah

Panjang lidah juga termasuk karakter istri yang buruk. Panjang lidah yang kami maksud tidak hanya sebatas suka berteriak-teriak saja. Ini juga merupakan keburukan- lebih sederhana daripada lidah yang tajam, bagaikan pisau cukur. Wanita yang lidahnya tajam ini selalu mengadu, mengorek keterangan, dan membuat bosan. Ia selalu mengkritik dan mengoreksi –meski menurutnya ingin membetulkan- pakaian suaminya, caranya berjalan, dan gaya hidupnya. Ia terkadang mencemooh suaminya dengan membandingkan dengan salah satu dari kerabatnya, atau suami saudari kandungnya, atau pria yang dahulu melamarnya namun ia tolak, padahal sekarang orang itu telah memiliki kedudukan dan taraf hidup yang tinggi. Wanita seperti itu tidak ubahnya seperti ular berbisa. Bedanya, ular itu bisanya berada di taringnya, sedangkan wanita tersebut bisanya berada di lidahnya.

Berfoya-foya

Sebagaimana halnya suka menghina dan panjang lidah merupakan perilaku seorang istri yang buruk maka begitu pula halnya dengan suka berfoya-foya, suka boros, terutama bila ia disayang oleh suaminya. Ia akan membuat suaminya bagaikan lantai yang ia injak-injak dan akan membuatnya menjadi suami yang hina. Sebagian wanita memang tergila-gila kepada penampilan luar, berlaku royal, dan berfoya-foya. Ia akan selalu terbakar oleh keinginannya dengan menghambur-hamburkan uang yang telah susah payah dikumpulkan oleh suami. Suami pontang panting untuk mendapatkan uang tetapi sang istri menghabiskannya untuk menuruti kesenangannya. Ia menganggap bahwa dirinya sedang bermain-main.

Kita berdoa kepada Allah mudah-mudahan pasangan hidup kita terhindar dari perilaku buruk semacam ini. Amin

Sumber :

Dinukil dari “ Aswaul Zaujaat”, Abdullah ak-Ju’aitsan, Edisi Bahasa indonesi : Perilaku buruk yang harus dihindari Istri, hal. 15-19 dengan sedikit gubahan.

Amar Abdullah

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet,

About Author

Continue Reading
22 Comments

22 Comments

  1. ricky

    04/05/2017 at 20:02

    Kalau suami memberikn gji’a kpd istri trus suami mminta uang kpd istri 10rbu.tpi istri mlmparkn uang gji suami yg bru dksi’a smua kpd suami’a kmn mk suami klo sperti itu mas…

    • Adri

      27/02/2018 at 15:21

      Usir saja istri seperti itu … bila perlu langsung ke pengadilan dan gugat cerai saja.. itu aja ko repot..

    • Agus wahidin

      04/12/2020 at 20:38

      Kawin lagi aja

  2. randi

    09/01/2019 at 13:48

    istri saya sering menghina saya dan kluarga saya di hadapan saya dengan ucapan yang kotor, dia sering teriak-teriak dalam mngurus anak,dan suka membesarkan masalh,dan akhir nya masalah yg telah lampau pun di ungkit nya sambil teriak2,sudah sering saya peringati tapi tetap saja, saya kasian kalau saya tinggalin saya berpikir makan apa dia?orang tua nya susah, mnerut anda apa yang terbaik yang harus saya lakukan

    • Satya

      28/01/2019 at 16:56

      Sabar aja mas mungkin ladang pahala kita disitu

    • Ryan

      28/09/2019 at 09:50

      Kisahmu persis seperti yang kualami saat ini
      Saya juga minta jawaban yang terbaik
      Tapi mungkin jawaban terbaik ada pada diri kita sendiri, dan maka allah pasti menunjukan jalanya
      Berniat untuk meninggalkanya tapi sempat berfikir, jika lelaki lain mendapatkan wanita ini, pasti ia juga mengalami hal yang sama spertiku
      Maka kuputuskan tetap bertahan smbil mendoakany agar ia dapat berubah dan terbuka kesadara hatinya

    • Arya

      26/10/2019 at 23:43

      Hampir Sma bro kisah lu Sma gw
      Istri yg panjang lidah yg suka ngadu yg gak2 ke keluarganya dan suka menjelekkan gw dan ortu gw

    • Mr x

      06/02/2020 at 05:57

      Sabar mas….pahala berlimpah buat and

  3. Vivi

    20/09/2019 at 23:18

    Saya pun sama menikah dengan janda beranak 2,sya sangat menyayangi ke dua naknya,cobaan pun mulai melanda,tiba tiba saya kena PHK dari kantor saya bekerja,istri saya sudah mulai gelagat berubah,sya slalu berusaha bekerja pontang panting,nafkah selalu saya berikan walau pun hasilnya tidak sebesar dulu sya bekerja,setiap sya kasih nafkah dia selalu menolak, dan mrah² ga jelas,saya pun di usih oleh nya.
    perhatiannya dan komunikasi mulai renggang
    Akhirnya istri sya minta pisah ke pada sya,ingin rasanya saya stujui k inginannya,tetapi sya tak ingin hubungan ni berakhir,karna anak sya bisa bertahan,meskipun anak ni bukan dari daging sya,Bahkan saat ni sya slalu berusaha mencari pekerja.tp istri tak ada kabar sma sekali ke saya..
    Apa yg harus saya lakukan saat ni..?mohon solusinya

  4. Arya

    26/10/2019 at 23:46

    Hampir Sma bro kisah lu Sma gw
    Istri yg panjang lidah yg suka ngadu yg gak2 ke keluarganya dan suka menjelekkan gw dan ortu gw

  5. Ghufron

    07/02/2020 at 23:53

    Cara mengatasi istri berlida tajam

  6. Anton

    24/03/2020 at 11:18

    Inilah dampak dari emansipasi wanita yg kebablasan. Wanita udah ngelunjak. Lupa kodratnya. Suami udah nggak di hargai. Kalo suami menegur malah istri melawan.

  7. Ganela dante

    05/04/2020 at 23:54

    Istri saya suka menulis, saya sering di jelek2 kan dan di hina dlam diarynya, apa saya harus diam saja atau bagaimana.

  8. Ezhar

    10/05/2020 at 03:12

    Gimana ya ngomongnya saya ini lagi jauh dari istri saya karna lagi ngak akur soalnya apa apa selalu di atur ibunya dan kalau mertua saya marah sama saya istri saya iku marah dan parahnya lagi dia menghina saya dan kelurga saya

  9. Naufal

    10/05/2020 at 22:07

    Istri yg sering menghina suami itu hukumnya apa ya??

  10. Pepeng

    27/06/2020 at 15:06

    Saya juga sama seperti kalian.. istri saya selalu menghina saya.. melawan, dan cuek kepada saya.. saya memang pernah berbuat kesalahan.. tapi tekad dalam hati saya mau berubah agar menjadi suami yg lebih baik.. tapi usaha saya untuk berubah ga membuah kan hasil.. malah dia semakin menjadi.. selalu minta pisah kalo lagi cekcok.. saya hanya berusaha sabar.. mungkin ini hukuman buat saya dari kesalahan saya terhadap nya.. tapi kenapa terus sperti ini.. saya sabar, saya diam, dia semakin seenak nya dengan saya.. bukan saya ga mau pisah sama dia.. tapi saya hanya ga mau gagal dalam pernikahan.. saya cuma bisa sabar.. dan selalu mendoakan dia semoga bisa berubah menjadi istri yg soleha..

  11. Jhoe

    26/12/2020 at 13:55

    Kisah yang sama ,, memang dulu saya pernah melakukan kesalahan tapi bukan berarti kita tidak bisa berubah dan merubah hidup kita menjadi lebih baik ,, saya pun sama dihina dimaki ketika tidak punya uang tapi ketika punya uang di perlakukan bak raja saya hanya bersabar menghadapinya dia pun selau ingin bercerai tetapi saya tetap mempertahankan karena anak saya

  12. SYAHID

    20/01/2021 at 11:11

    banyak kisah saudara-saudara di sini yang mirip dengan kisah hidup saya. penghinaan dan caci maki hampir tiap hari saya terima. saya yang berasal dari keluarga miskin menjadi bahan ejekan yang tiada habisnya. keluarga saya orang tua saudara semuanya di hinakan layaknya manusia yang tidak memiliki sedikitpun kebaikan. pendapatan saya yang mungkin habis untuk bayar cicilan bulanan, di bantu dengan usahanya untuk kehidupan sehari-hari. mungkin dia merasa lebih baik dan bisa mencari rejeki sendiri, merasa superior, sehingga saya tidak ada artinya di matanya. padahal semua pendapatan saya seluruhnya untuk keluarga. saya ikhlas hanya di berikan uang bensin dan jajan seadanya tidak masalah. tapi penghinaan dan cacian kepada orang tua yang sangat membuat saya sakit apalagi jika dikatakan binatang. semoga saja kita semua kuat dan mampu menjadikan ini semua ladang pahala kelak di hadapan Alloh. meskipun sudah lelah, demi anak saya akan bertahan meskipun mungkin siksaan batin akan selalu saya terima setiap hari. saya hanya berdoa semoga saya husnul khotimah dan memanen ladang pahala yang melimpah kelak. amin

    • wira

      22/02/2022 at 00:46

      sekarang sdh susah mencari wanita taat patuh dan menghargai suami..mereka lupa surga mereka ada pada suaminya..smga mereka dpt hidayah yg sabar. smga istri istri yg tidak taat suami segera insyaf dan bertaubat..

  13. Berlin

    09/02/2021 at 22:24

    Semua ada sebab dan akibat nya yang penting jangan pernah kita berbicara tentang penyesalan semua sudah ada jalan nya masing-masing, termasuk saya sendiri mungkin benar yang dikatakan teman teman disini ini adalah ladang pahala kita dari allah swt yang mengasih kita ujian dan cobaan, tergantung penilaian kita masing masing, semoga hidayah selalu dilimpahkan allah swt. amin ya robbal allamin.

  14. wira

    22/02/2022 at 00:55

    Umar ibnu khotob juga dimarah marahin Istrinya..sabar doakan yg terbaik wahai para suami..kita apa tega karena gk ridho dengan marahnya dan hinaan istri mereka dosa dan masuk neraka..pasti kasihan kan..doakan smga Allah SWT mengampuni istri istri kita..karena mereka yg membesarkan anak anak kita..bimbing walau pahit walau hati suami suami sakit..ingat Allah pasti memberi pahala buat suami suami yg sholeh..tp jgn mendurhakai orang tua karena membela istri..kl sampai istri spt itu dinasehati jgn dibelain..kl gk bisa dinasehati dan masih menyakiti orang tua kita..tinggalkan karena kita bisa durhaka sama orang tua dengan belain istri sangat berbahaya. karena durhaka kepada orang tua bisa masuk neraka..Ingat Orang tua adalah surganya para suami..suami adalah surganya istri..surganya anak pada ibunya..

  15. Alex abi

    07/04/2022 at 11:06

    Ini semua kisah para suami kok sama ya , tpi saya Lebih parah,saya bertemu dgn istri saya saat ini di saat saya sudah bertunangan dgn seorg gadis,karna istri saya ini kontrakannya berhadapan dgn kontrakan kami,kami karna 1 rumah kami bnyk pria bujang yg patungan kontrak. Ternyata istri saya ini diam diam memperhatikan saya, sampai pada suatu sore kami secara tdk sengaja bertemu di sebuah toko. Istri saya brada di pinggir jalan dan berdiri tepat di sebuah sepeda motor yg terpakir di dpan toko .singkat kata ,ketika saya muncul dari kejauhan, dan berjalan mendekat ,istri saya ini tersenyum dan menyapa saya, saya tdk balas sapaannya,bukan karna saya sombong , tpi pikiran saya takutnya yg di sapa bukan saya tpi org yg ada di blkng saya,kena memang saya blm kenal. kemudian saya masuk ke toko, di situ saya menoleh dan melihat tdk ada org lain di blkng saya, dan saya pun kembali melihat ke tmpt istri saya brdiri, dia menggigit bibir, jari ,dan sepertinya dia malu.lalu kemudian besoknya saya ke tmpt kontrakan saya, di sana dia sudah menceritakan semua yg dia alami ketika bertemu tadi sore, jdi teman teman saya mulai mengatakan bahwa itu kka perempuan yg di depan bilang kk sombong karena tdi dia sapa kk tidak balas sapaannya, tiba tiba dia muncul lalu bilang , kk tega sekali e, saya tegur kk tdk jawab.lalu saya pun meminta maaf. Dari situ mulai ada rasa bersalah ,dan sekaligus rasa sayang, bukan cinta . Dari sayang itulah kemudian krna setiap hari dia di perlakukan kurang baik oleh temannya yg sama sama tinggal di situ, hanya temannya ini sudah brsuami, dan istri saya nunut di situ, karna saya sering melihat perlakuan kurang baik dari temannya, maka kemudian saya mengajak berpacaran dan tinggal sendiri, supaya menghindarkan dia dari
    perlakuan temannya yg kurang baik, semata mata karna sayang.kemudian krna saya selalu mengantarkannya pulang maka teman 1 kampung melihat saya dan kemudian memberitahukannya ke tunangan saya, tunangan saya beserta org tuanya marah dan menyuruh saya untuk pulang dan menyelesaikan. Dan saya pun pulang dan akhirnya saya pun memilih pisah dgn tunangan saya demi dia . Kemudian kami menikah dan punya anak, anak kami 2 org ,saat awal pacaran sampai menikah dan punya anak ,istri saya sangat baik, Oya, perlu tahu bahwa kemudian saya tahu bahwa istri saya adalah seorang janda anak 1. Setelah menikah kami ada 2 anak lagi. Saya tdk persoalkan status istri yg sudah janda, karna rasa sayang itu. Lambat lain, ketika pekerjaan saya mulai kurang menghasilkan , istri. Saya suka menghina, menjelekan saya, bahkan saya pernah berkali kali di permalukan di banyak org,bahkan dia berulang kali mengancam cerai, dan mengtakan saya suami yg TDK berguna, dan mengatakan dia sangat menyesal menikah dgn sya yg berpenghasilan pas Pasan. Perlu di ketahui juga bahwa saya seorang wiraswasta,yg mempunyai usaha sendiri, sejak awal memulai usaha, istri jarang bantu, Karna jaga anak sekolah dll, itu tdk masalah karna Lebih baik seperti itu menurut saya, setelah anak kami semua sudah tamat SMA sekarng dan yg pertama sudah semester pertengahan, istri saya kan sudah tdk begitu sibuk lagi , tpi anehnya dia tdk mau membantu usaha saya ,paling bisa bljr bljr ketrampilan. Tpi apa kata istri saya malah dia bilang sampai kucing bertanduk pun dia tdk Sudi bekerja seperti pekerjaan saya. O ya ,perlu tahu juga bahwa saya memiliki ketrampilan menjahit pakaian dan itu adalah mata pencaharian saya selama ini . Istri saya sama sekali tdk mau membantu, paling tidak kan bisa punya ketrampilan, karna istri saya SD tdk tamat , jdi apa salahnya belajar ketrapilan, ini malah mau cerai, setiap pagi bangun tidur langsung marah minta pisah, malam saya pulang kerja begitu istri lihat saya dia marah marah dan bilang kenapa kamu pulang saya tdk butuh kamu. Kamu kepala keluarga ta,i, kamu kepala keluarga tdk berguna,dan masih banyak hinaan hinaan lainnya. Klo mau di bilang karna masalah sex, tdk mungkin, krna walaupun saya sudah berusia 49 tahun,tpi hasrat sexual saya sangat tinggi, sya masih sangat bisa memuaskan perempuan yg hipersex sekalipun.klo soal ekonomi ,mungkin ya, Karna pekerjaan kita juga menjadi standar ukuran status sosial. Saya sampai saat ini masih memilih bertahan dgn hinaan istri karna saya masih sayang kedua anak saya walaupun mereka sudah besar. Saya pernah berbicara dgn anak saya yg pertama meminta pendapatnya soal omongan mamanya yg mau bercerai, dan anak saya mengatakan ,menurut bapa yg terbaik yg mana saya sebagai anak bisa apa, kemudian dia mengatakan kepada mamanya bahwa, klo mama minta cerai dgn bapa, maka sya yg akan mati lebih dulu.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keluarga

Seringnya Terjadi Masalah ***

Published

on

Seringnya Terjadi Masalah

Saat ini banyak kita jumpai rumah tangga yang bermasalah, saat ini setiap suami atau istri pasti mengeluh, suami mengeluhkan istri dan sebaliknya, hingga problem rumah tangga menjadi bahan omongan yang tidak pernah habis di masyarakat, baik kalangan laki-laki maupun kaum wanita.

Ya, setiap rumah tangga pasti mengalami problem, tetapi jangan sampai masalah itu kita biarkan membelenggu kehidupan kita dan merusak keindahan yang ada dalam hidup.

Janji setia…   

Saya mengenal seorang laki-laki, saat dia menikah dia berjanji kepada istrinya untuk tidak membicarakan tentang masalah yang ada antara mereka berdua di kamar tidur, dia mengatakan kepada istrinya, “Kamar tidur harus kita jaga dari segala masalah.”

Dia mengatakan kepada saya, “Saya sering bertengkar dengan istri dan berdebat mengenai banyak masalah, kadang kita bisa berdamai dan kadang tidak. Kadang saya marah dan kadang istri saya marah, namun saat kita masuk ke kamar tidur, sepertinya seluruh pertengkaran itu tidak pernah ada.”

Si suami menceritakan, “Pagi harinya, seluruh masalah telah terlupakan.”

Benar-benar janji yang indah, benar-benar sebuah nasehat terbuat dari emas, mari kita coba barangkali kita bisa meniru perbuatan si suami yang bijak tadi, dan menyelesaikan segala masalah yang ada di depan pintu kamar.

Ada baiknya saat ini kita membahas sebuah permasalahan penting, masalah dan pertengkaran membuat kita menjadi sedih dan khawatir.

Hati-hati…

Penuhilah hidupmu dengan kebahagiaan, hati-hati dengan rasa khawatir yang akan membunuh rumah tanggamu, bahkan membunuh seluruh kehidupanmu.

Buang segala kesedihan di depan pintu rumah jangan biarkan kekhawatiran menguasai hidupmu, Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –selalu meminta dijauhkan dari rasa khwatir setiap hari, beliau membaca :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسلِ

Ya Allah, aku berlindung kepada-mu dari kesedihan dan kekhawatiran, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas (HR.al-Bukhari)

Seorang bijak pernah ditanya tentang benda yang terkuat di dunia ; dijawabnya : khawatir.

Orang yang membiarkan dirinya diterkam oleh rasa khawatir tidak akan pernah membuat dirinya bahagia selamanya.

Masa sebelum menikah adalah saat-saat yang indah, mengapa ?

Karena baik calon suami maupun calon istri tidak pernah merasa khawatir dan memikirkan masalah yang ada, mereka berdua hanya berpikir tentang hidup bahagia dan kesenangan, memikirkan rumah tangga yang bahagia.

Seseorang bercerita kepada saya :

“Aku melamar seorang perempuan cantik yang kucintai. Kami pun menikah dan merasakan kebahagiaan yang belum pernah kami rasakan. Bahagia menyelimuti saat kami berada di rumah. Kami merasa bahwa seisi dunia merasakan apa yang kami rasakan, semuanya bahagia dan gembira.

Walau pun banyak masalah menimpa, tetapi kami tidak pernah menganggapnya apa-apa. Aku berniat menyewa apartemen dan bekerja siang malam untuk mengumpulkan uang untuk biaya sewa apartemen dan untuk membeli perlengkapan rumah tangga. Calon istriku membantu memampunya, akhirnya kami mampu menyewa apartemen kecil dan membeli beberapa keperluan rumah tangga walaupun harus meminjam uang dari teman-teman.

Hari pernikahan pun tiba, malam pertama adalah saat terindah dalam hidup kami. Namun, selang beberapa hari dari pernikahan segalanya berubah, cahaya bahagia redup dari hati, kami selalu memikirkan bagaimana melunasi hutang yang membebani. Rasa khawatir mulai menyelimuti … apa yang terjadi ? Hutangku tidaklah banyak, dan kami telah mulai mengarungi bahtera rumah tangga, apa yang sebenarnya terjadi ? Apa yang terjadi ?

Inilah pertanyaan yang selalu terngiang dalam benak kami berdua. Kami duduk bersama memikirkan apa yang terjadi. Akhirnya, kami menemukan bahwa penyebab utama dari semua ini adalah rasa khawatir. Ya, rasa khawatir. Kami telah digelayuti rasa khawatir yang menghancurkan segalanya. Padahal saat sebelum menikah, masalah yang ada jauh lebih besar dari yang ada, tetapi tidak pernah kami pikirkan, kami membuang masalah yang ada jauh-jauh. Namun setelah kami menikah masalah menjadi semakin sedikit, tetapi selalu kami pikirkan dalam-dalam. Setelah kami tahu penyebabnya, kami berdua berjanji untuk membuang jauh-jauh rasa khawatir dari hidup kami. Kami berdoa memohon perlindungan kepada Allah dari rasa khawatir. Akhirnya, Allah memberikan jalan keluar dan kami pun hidup bahagia.”

Belajar membagi waktu…

Jika Anda ingin hidup bahagia dan memperbaharui pernikahan Anda, belajarlah membagi waktu dengan baik.

Bacalah kisah yang indah di bawah ini :

Salman Al-Farisi pergi mengunjungi Abu Darda’, sesampainya di rumahnya dia melihat Ummu Darda’-istri Abu Darda’- sudah lesu dan nampak tidak memperhatikan dirinya sendiri. Salman terkejut dan bertanya, “Mengapa kamu begitu wahai Ummu Darda’ ?” Ummu Darda’ menjawab, “Saudaramu Abu Darda tidak lagi menginginkan diriku.”

Salman pun segera memahami bahwa Abu Darda’ menyia-nyiakan istrinya dan tidak memberikan haknya dengan cukup. Salman masuk dan mendapati Abu Darda’ sedang berpuasa dan sibuk beribadah kepada Allah.

Salman mengatakan kepadanya, “Sungguh, Rabbmu memiliki hak yang harus kau tunaikan, badanmu memiliki hak yang harus kau tunaikan, istrimu juga memiliki hak yang harus kau tunaikan, begitu pula dirimu, tunaikanlah kewajibanmu pada masing-masing dengan cukup.

Abu Darda’ menemui Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –dan menceritakan ucapan Salman, mendengar itu Rasulullah -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –bersabda, “Salman telah berkata benar.”

Inilah rahasia sukses, menunaikan kewajiban pada masing-masing pihak, luwes membagi waktu, dan memberikan porsi yang tepat bagi semua sisi kehidupan.

Allah mensyariatkan lembaga perkawinan sebagai tempat ketenangan bagi suami istri, masing-masing senang berada bersama pasangannya, mereka berdua diliputi rahmat dan cinta kasih. Inilah hakikat kehidupan rumah tangga. Jika kehidupan rumah tangga melenceng dari kerangka ini, maka telah melenceng jauh dari jalur yang benar. Orang yang cerdik selalu berusaha agar rumah tangganya bisa langgeng dan hangat.

Jika Anda sedang berada di tempat kerja, maka Anda wajib mencurahkan daya upaya untuk menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin. Begitu juga dalam Ibadah, Anda pun wajib memperbagus ibadah dan ketaatan serta meningkatkan keikhlasan.

Ketika berada di rumah, kewajiban Anda adalah membahagiakan istri, menenangkan jiwa, dan menghilangkan kepenatan. Jadikan rumah tangga sebagai Surga tempat bersenang-senang hingga seluruh masalah dan kesedihan sirna di dalamnya, perbarui rumah tanggamu, lupakan segala masalah dan kesedihan.

***

Wallahu A’lam 

Amar Abdullah bin Syakir

Sumber :

Jaddid Zawajaka !, Dr. Muhammad Mahmud al-Qadhi, ei, hal. 36-42.

Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: MDH tv (Media Dakwah Hisbah )
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor

About Author

Continue Reading

Keluarga

Pengantin Baru Setiap Hari

Published

on

Pengantin Baru 

Untuk menjadi pengantin baru, suami tidak harus meninggalkan istrinya dan mencari istri baru. Tetapi, yang dimaksud adalah memperbaiki problem yang ada dalam rumah tangga sehingga nampak baru dan Indah, inilah metode yang pas untuk memperbaiki rumah tangga.

Kata mengubah memiliki makna berbeda jika dibandingkan dengan kata memperbarui, mengubah sesuatu berarti mengantinya dengan sesuatu yang lain, seperti saya mengubah rumahku, berarti membangunnya dengan bangunan berbeda dari yang dulu.

Yang membuat saya memilih judul ‘perbarui pernikahanmu’ adalah sabda Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-,

جَدِّدُوْا إِيْمَانَكُمْ قِيْلَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ وَكَيْفَ نُجَدِّدُ إِيْمَانَنَا ؟ قَالَ : أَكْثِرُوْا مِنْ قَوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

“Perbarui iman kalian ! Ada yang bertanya, Bagaimana cara memperbarui iman ? Nabi menjawab, Perbanyak mengucapkan : لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ (Laa ilaaha illallahu, tidak ada sesembahan (yang hak) untuk disembah selain Allah)” (Hadis shahih riwayat Ahmad dan Hakim)

Melalui hadis ini, Nabi -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- mengajak kita memperbarui iman. Karena iman adalah urusan paling penting dalam kehidupan. Dari hadis ini seorang muslim dapat mengambil pelajaran penting untuk memperbarui seluruh sisi kehidupan. Salah satunya adalah pernikahan, yang merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan kita.

Ada lagi satu hadis yang membicarakan hal ini, yaitu :

إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا

“Allah mengutus seseorang bagi umat ini pada setiap seratus tahun untuk memperbarui agama-Nya” (HR. Abu Dawud dan al-Hakim) [1]

Pembaruan bukanlah satu hal aneh dalam Islam, bahkan menjadi salah satu kelebihan Islam yang memungkinkan syariat Islam untuk berlaku di setiap saat dan di setiap tempat. Seorang muslim harus memperbarui seluruh kehidupannya dalam rangka ketaatan kepada Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-dan mencari keridhaan-Nya.

Amar Abdullah bin Syakir

Sumber :

Jaddid Zawajaka !, Dr. Muhammad Mahmud al-Qadhi, ei, hal. 19-21

 

Catatan :

[1] Syaikh al-Albani menshahihkan hadis ini dalam Shahih Abu Dawud, Ash-Shahihah no. 519, dan Shahih al-Jami’ Ash-Shaghir no. 1874.

Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: MDH tv (Media Dakwah Hisbah )
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor

About Author

Continue Reading

baru

Berbuat Baik Kepada Anak Perempuan

Published

on

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ جَاءَتْنِى مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنَتَيْنِ لَهَا فَأَطْعَمْتُهَا ثَلاَثَ تَمَرَاتٍ فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً وَرَفَعَتْ إِلَى فِيهَا تَمْرَةً لِتَأْكُلَهَا فَاسْتَطْعَمَتْهَا ابْنَتَاهَا فَشَقَّتِ التَّمْرَةَ الَّتِى كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلَهَا بَيْنَهُمَا فَأَعْجَبَنِى شَأْنُهَا فَذَكَرْتُ الَّذِى صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فَقَالَ « إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ أَوْ أَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ ».

 

Dari Aisyah –رَضِيَ اللهُ عَنْهاُ-bahwa ia berkata :

 

“Telah datang kepadaku seorang perempuan miskin dengan membawa dua anak perempuannya. Aku memberinya tiga buah kurma. Maka ia memberi setiap anaknya satu buah korma dan satunya lagi hendak ia masukkan ke mulutnya untuk dimakan. Tetapi dua anaknya meminta makan lagi. Ia pun membagi korma yang hendak dimakan tadi kepada keduanya. Peristiwa itu menakjubkanku, maka aku ceritakan hal itu kepada Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-. beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan baginya untuk masuk Surga atau memerdekakannya dari api neraka.”

 

Dalam riwayat lain :

 

“Barang siapa diuji dengan anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik kepada mereka maka mereka menjadi penghalang dari api neraka.”

 

(HR. Bukhari 3/283, 10/10/426, Muslim (2630), (2629) dan Muslim meriwayatkan sendirian dalam riwayat pertama)

 

Beberapa faedah dari hadis :

 

1-Keterangan bahwa ‘Aisyah –رَضِيَ اللهُ عَنْهاُ- seorang yang suka berbuat kebaikan dan penyayang kepada manusia. Dalam sebagian riwayat disebutkan bahwa ia tidak punya apa-apa kecuali yang ia berikan kepada wanita miskin tadi. Dan inilah yang masyhur tentangnya. Yang semisal dengan itu, pernah suatu ketika Mu’awiyah mengiriminya uang seratus ribu dirham dan tidaklah memasuki waktu sore kecuali semuanya itu telah ia bagikan kepada orang-orang miskin dan yang membutuhkan. [1]

 

Hadis ini menjelaskan keutamaan berbuat baik kepada anak-anak, khususnya anak perempuan. Karena sebagian orang ada yang merasa kecewa jika diberi anak perempuan saja. Oleh karenanya Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-telah mencela orang-orang Jahiliyah yang benci dengan lahirnya anak perempuan.

 

Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-berfirman,

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ (58) يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (59) [النحل : 58 ، 59]

 

“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburnya ke dalam tanah (hidup-hidup). Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.”

(QS. An-Nahl : 58-59).

 

Watsilah bin Asqa’ berkata :

“Sesungguhnya termasuk di antara keberuntungan dari seorang wanita yakni keberkahan dan kebahagiaan adalah dengan melahirkan anak perempuan lebih dahulu sebelum lelaki, hal ini karena Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-berfirman,

يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ  [الشورى : 49]

 

“Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki.”

(QS. Asy-Syuura : 49)

 

Ia dimulai dengan anak anak perempuan.

Di antara kisah menarik dalam bab ini yaitu :

bahwa ada seorang pemimpin Arab yang dijuluki Abu Hamzah. Ia menikah dengan seorang perempuan dan berharap agar diberi anak lelaki. Tetapi istrinya melahirkan anak perempuan. Maka ia pun meninggalkan rumahnya kerena besarnya amarah disebabkan lahirnya anak perempuan. Sehingga ia tinggal di rumah lain. Setelah beberapa tahun ia lewat di depan rumah istrinya dan mendengarkannya mencandai anaknya dengan bait-bait syair.

Istrinya berkata :

Mengapa Abu Hamzah tidak datang kepada kita, ia justru tinggal di rumah yang bukan milik kita.

Karena marah kami tidak melahirkan anak lelaki

Padahal urusan ini tidak tergantung kepada kemauan kita

Kita hanya bisa mengambil apa yang diberikan kepada kita dan kami adalah seperti bumi bagi petani.

Menumbuhkan apa yang telah ditanamnya pada kami.

 

Tidaklah Abu Hamzah mendengar bait-bait syair tadi sehingga muncul naluri kebapakannya, lalu ia masuk ke rumah dan mencium istri serta anaknya [2]

 

Di antara yang membuat para bapak dan ibu lebih mengutamakan anak lelaki dibanding anak perempuan adalah keyakinan mereka bahwa anak lelaki lebih bermanfaat dibanding anak perempuan. Padahal hal itu tidak mesti demikian. Boleh jadi kadang seorang anak perempuan lebih berbakti kepada orang tua dibanding anak lelaki, lebih penyayang dan lebih lembut kepada orang tuanya.

 

Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-berfirman,

آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ لَا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا  [النساء : 11]

 

“(Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu.”

(QS. An-Nisaa : 11)

2-Orang-orang Arab sebelum Islam tidak menunaikan hak-hak anak perempuan, maka Islam mengembalikan hak-hak mereka. Bahkan memberi dorongan untuk mengasuhnya dan memuliakannya.

Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-bersabda,

“Barangsiapa menanggung dua anak perempuan sampai ia baligh, ia akan datang pada hari Kiamat saya dan dia.” Beliau mendekatkan jemarinya.” (HR. Muslim) [3]

Alangkah bagusnya perkataan Shahib bin Abbad yang mensifati anak perempuan :

“Selamat datang kepada wanita yang berakal, ibunya anak-anak, pembuat tali pernikahan anak-anak yang suci dan pemberi kabar gembira dengan saudara-saudara yang akrab dan anak-anak cerdas yang saling berdatangan.”

 

Sekiranya wanita seperti apa yang kami sebutkan tadi, tentu wanita akan lebih utama dibanding lelaki.

Tidaklah ta’nits (alamat wanita) bagi matahari sebagai aib dan tidaklah tanda lelaki bagi bulan sabit satu kebanggaan.

 

3-Di antara tanda kesempurnaan dalam berbuat baik kepada anak perempuan adalah bersemangat untuk mendidik mereka, menjaganya agar menjadi wanita suci dan menjaga diri dan memilihkan suami yang shalih untuk mereka. Barangsiapa di antara orang tua yang mengerjakan hal yang demikian itu maka selamat baginya dengan pahala yang dijanjikan atas perbuatannya tadi, dijauhkan dari neraka dan dimasukkan Surga.

 

Wallahu A’lam

 

Amar Abdullah bin Syakir

 

Sumber :

Latha-if Wa Fawaid Min al-Hayati az-Zaujiyah Fii Baiti an-Nubuwwah, Khalid bin Abdurrahman Asy-Syaayi’, ei, hal.  68-73.

 

Catatan :

[1] Siyaru A’lami Nubala, 2/186

[2] Al-Bayan Wa Tabyin (1/286)

[3] Shahih Muslim (2631)

Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: Hisbahtv
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor

About Author

Continue Reading

Trending