Pembaca yang budiman…
Kita telah menyebutkan lima bentuk kesalahan dalam sholat, yaitu :
- Tidak menegakkan tulang punggung pada saat ruku’ atau sujud.
- Tidak Thuma’ninah di dalam shalat.
- Mendahului imam.
- Tidak segera mengikuti gerakan imam
- Bacaan yang sama antara makmum dan imam tatkala ‘itidal
- Melafazhkan niat
Berikut ini, kita sebutkan beberapa bentuk kesalahan yang lainnya yang semoga kita terhindar darinya.
Pembaca yang budiman…
Termasuk kesalahan adalah “ menyepelekan masalah Shaf dengan tidak menutup sela-sela yang kosong dan tidak menyempurnakan kedua ujung shof (barisan) yang di depan”. Ini merupakan kesalahan. Adapun yang benar adalah hendaknya memperhatikan masalah shaf dengan menutup sela-sela atau kekosongan dan menyempurnakan kedua ujung shaf yang di depan.
Pembaca yang budiman…
Termasuk kesalahan pula adalah “ membaca surat al Fatihah dan surat setelahnya, termasuk pula sewaktu membaca Dzikir ruku’, I’tidal(berdiri dari ruku’), sujud dan yang lainnya cukup dengan hati, tanpa menggerakan lidah “. Adapun yang benar adalah sewaktu membaca surat al Fatihah dan surat setelahnya, orang yang sholat harus menggerakkan lidahnya agar bacaannya terdengar minimal oleh dirinya sendiri. Demikian pula sewaktu membaca Dzikir ruku’, I’tidal, sujud dan yang lainnya.
Pembaca yang budiman…
Termasuk kesalahan pula adalah “ tidak mengeraskan ucapan amin dalam sholat jahriyah (sholat yang didalamnya bacaan surat al Fatihah dikeraskan “). Adapun yang benar adalah hendaknya imam dan makmum mengeraskan ucapan amien. Wallohu a’lam
Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabat beliau. (Abu Umair)
Sumber : Tanbiihaat ‘alaa ba’dhi akhto-I al Mushollin, Abdul Aziz bin Nashr al-Musainid. Dikomentari oleh Syaikh Abdullah al-Jibrin.
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet