Saling Memberi perhatian.

Bercinta termasuk perkara terpenting dalam kehidupan rumah tangga. Hendaknya pasangan suami-istri memberikan perhatian lebih terhadap masalah ini, seperti melakukan persiapan dan bergairah bagaimanapun kondisinya, demi mendekatkan diri kepada Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى -, membuat ridha pasangannya, serta memenuhi kebutuhan fithrah yang telah Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى -ciptakan.

Hasrat fithrah ini jika tidak dipenuhi secara syar’i dan teratur tentu akan memunculkan masalah-masalah besar, baik secara kejiwaan, jasad, sosial, maupun agama. Jika tidak demikian semua akan merasakan penyesalan. Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – bersabda,

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهَا، فَتَأْبَى عَلَيْهِ، إِلَّا كَانَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا ‌حَتَّى ‌يَرْضَى ‌عَنْهَا

Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke pembaringan, lalu si istri enggan, melainkan Dzat yang di langit akan murka kepadanya hingga sang suami ridha kepadanya (Shahih Muslim)

Hukum ini khusus bagi istri yang menolak permintaan suaminya tanpa ada udzur syar’i. Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –bersabda,

وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقٌ

Dan dalam senggama salah seorang kalian terdapat sedekah (Shahih Muslim)

Hadis ini menjelaskan bahwa menggauli istri termasuk salah satu jenis sedekah, yang dengannya seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah -سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-.

Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –bersabda,

«‌مَنْ ‌أَتَى ‌حَائِضًا، أَوِ امْرَأَةً فِي دُبُرِهَا، أَوْ كَاهِنًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ»

Barang siapa mendatangi wanita haid, atau wanita dari arah dubur, atau mendatangi dukun lalu ia membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kufur terhadap wahyu yang turun kepada Muhammad (HR. Ibnu Majah)

Hadist ini menjelaskan bahwa menggauli istri melalui arah dubur termasuk perkara haram, yang mengundang laknat Allah dan kufur kepada-Nya.

Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –bersabda,

«كُلُّ شَيْءٍ لَيْسَ فِيهِ ذِكْرُ اللهِ فَهُوَ لَهْوٌ وَلَعِبٌ إِلَّا أَرْبَعَ، ‌مُلَاعَبَةُ ‌الرَّجُلِ ‌امْرَأَتَهُ، وَتَأْدِيبُ الرَّجُلِ فَرَسَهُ، وَمَشْيُهُ بَيْنَ الْغَرَضَيْنِ، وَتَعْلِيمُ الرَّجُلِ السَّبَّاحَةَ»

Segala sesuatu yang bukan dzikrullah maka itu main-main dan sia-sia kecuali empat hal; (1) Seorang laki-laki mencandai istrinya… (HR. An-Nasai)

Wartawan koran Reuters memuat berita bahwa terapi terbaik yang muncul tahun 1995 M, supaya bebas dari stres adalah laki-laki menggauli istrinya. Hasil riset juga menunjukkan bahwa hubungan intim secara teratur bukan hanya meringankan beban mental, namun juga dapat memperpanjang umur.(www.enc.alsaeed.org)

Ibnu Taimiyah berkata, “Seorang suami wajib menggauli istrinya dengan cara yang baik, dan ini termasuk hak istri yang paling mendasar serta hak yang lebih besar daripada hanya sekedar diberi makan (Majmu’ Al-Fatawa, XXXII/271)

Wallahu A’lam

Sumber :

Dinukil dari “ Tis’un Wa Tis’una Fikrah li Hayah Zaujiyah Sa’idah”, karya : Dr. Musyabbab bin Fahd al-Ashimi (ei, hal. 157-159)

Amar Abdullah bin Syakir

Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: HisbahTv
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *