Aqidah

Serial Syirik Besar 2: Menghancurkan Seluruh Amal

Published

on

Pembaca Yang Budiman

Salah satu bahaya syirik besar telah kita sebutkan pada edisi yang lalu, yaitu bahwa ia merupakan kezhaliman seorang hamba kepada Allah ta’ala. Bahkan, merukan kezhaliman yang terbesar. Semoga Allah melindungi kita darinya.

Pembaca yang budiman…

Apa bahaya lainnya dari syirik besar ini?

Hancurnya seluruh amal, itulah jawabnya. Yakni, apabila seseorang melakukan peribadatan kepada Allah ta’ala, ia menyekutukan Allah ta’ala, maka amal yang dilakukannya itu akan hancur sehancur-hancurnya. Maka, jadilah pelakunya menderita kerugian yang sebenarnya.

Simaklah firman Allah ta’ala,

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az–Zumar: 65).

Dalam ayat ini Allah ta’ala berfirman kepada nabiNya Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, “Sungguh telah diwahyukan kepadamu wahai Muhammad dan juga kepada rasul-rasul sebelum kamu, jika engkau menyekutukan Allah dengan sesuatu wahai Muhammad, niscaya batallah amalmu, engkau tak akan mendapatkan pahala, dan tidak pula engkau akan mendapatkan balasan kecuali balasan orang yang menyekutukan Allah ta’ala.” Oleh karena itu, janganlah sekali-kali kamu menyekutukan Allah ta’ala yang akan menyebabkan engkau binasa disebabkan perbuatanmu itu.

Janganlah engkau sembah sesuatu yang diperintahkan oleh mereka (orang-orang musyrik) dari kaummu untuk disembah. Karena itu, maka hendaklah Allah saja bukan yang lainNya dari sesembahan-sesembahan, patung-patung dan berhala-berhala kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur kepada Allah atas karunia yang Allah berikan kepadamu berupa hidayah yang diberikan kepada hamba-hambaNya, dan hendaklah engkau berlepas diri dari beribadah kpeada patung-patung dan berhala-berhala. Wallahu a’lam

Bersambung insya Allah.

Artikel     : www.hisbah.net

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version