Surat cinta untuk para orangtua.
Alhamdulillah, inilah kata yang selayaknya sering membasahi lisan kita, betapa tidak sementara Allah Dzat yang pengasih lagi maha penyayang telah banyak dan masih saja senantiasa memberikan berbagai kenikmatan kepada kita. Maka, sudah selayaknya memang kita mensyukurinya. Salah satu caranya adalah banyak-banyak membasahi lisan kita dengan lantunan pujian kepadaNya.
Duhai para orang tua…
Anak, -baik laki-laki maupun perempuan- adalah bagian dari sekian banyak nikmat yang Allah berikan kepada Anda, maka sudah selayaknya Anda mensyukurinya. Anda mengakui dengan seyakin-yakinnya tanpa ada keraguan sedikitpun bahwa itu merupakan karunia dariNya, “Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya).” (QS. An-Nahl: 53).
لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (49) أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ 50
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Asy-Syuuro: 49-50).
Hendaklah Anda berupaya keras untuk dapat menjaga karunia Allah tersebut. Diantara caranya adalah dengan Anda memberikan apa yang menjadi haknya, Anda -sebagai ayah-, Allah telah memberi tugas kepada Anda berupa mencari karuniaNya untuk menghidupi anak dan isteri anda,
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf.” (al-Baqoroh: 233).
Adapun Anda-sebagai ibu- Allah juga telah memberikan tugas yang mulia kepada Anda, di antaranya,
وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (QS. Al-Baqarah: 233).
Duhai para orang tua…
Itu adalah bagian dari sekian banyak tugas yang hendaklah Anda jalankan secara baik. Namun, duhai para orang tua, Allah juga memberi tugas kepada Anda yang bila Anda melakukannya dengan baik, niscaya kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat akan Anda rengkuh. apa tugas itu? Tugas itu adalah Anda menjaga keluarga Anda, anak dan istri Anda dari siksa Neraka,
ا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahriim: 6).
Apa bentuknya penjagaan Anda terhadap keluarga Anda dari neraka?
Jawabnya adalah Anda perintahkan mereka agar mengerjakan shalat. Itulah salah satu cara bagaimana Anda menjaga keluarga Anda dari api neraka. Allah ta’ala berfirman,
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thoha: 132).
Ya, karena bila Anda, keluarga Anda, anak dan istri Anda tidak mengerjakan shalat, sungguh berakibat sangat buruk. Allah ta’ala berfirman,
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ (38) إِلَّا أَصْحَابَ الْيَمِينِ (39) فِي جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ (40) عَنِ الْمُجْرِمِينَ (41) مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ (42) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ (43) وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ (44) وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ (45) وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ (46) حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ 47
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan, berada di dalam syurga, mereka tanya menanya, tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian.” (QS. Al-Mudatstsir: 38-47).
Ya, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat”.
Apakah Anda mau, Anda, keluarga Anda, anak dan istri anda dimasukkan ke dalam Saqar (neraka)? saya yakin Anda akan menjawab, “tidak”. Jika demikian, maka jagalah shalat, perintahkan keluarga Anda agar menegakkannya, mengerjakannya pada waktunya, mengerjakannya secara baik menurut petunjuk nabiNya yang mulia Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, niscaya Anda selamat. Wallohu a’alam.
____________
Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel Hisbah di Fans Page Hisbah
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet