Pembaca yang budiman…
Sholat merupakan ibadah yang memiliki tata cara tertentu. Dan tata cara tertentu tersebut telah dijelaskan oleh nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam baik melalui perkataan maupun perbuatan beliau. Tak seorang pun diperbolehkan membuat tata cara sendiri. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memerintahkan kepada kita agar kita melaksanakan sholat dengan tata cara nabi shalat. Beliau bersabda:
صلوا كما رأيتموني أصلي
(“shalatlah kalian seperti kalian melihat aku shalat.” (HR. al-Baihaqi di dalam Sunan al-Qubro dan lainnya).
Jika, seseorang membuat tata cara sendiri dalam sholatnya, maka resikonya sholatnya tidak diterima karena masuk dalam keumuman sabda Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam:
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ.
“Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak kami perintahkan, maka ia tertolak. (HR. Muslim)
Pembaca yang budiman…
selanjutnya, berikut inilah tata cara solat yang dilakukan oleh nabi kita Muhammad shallallohu ‘alaihi wasallam. Selamat membaca… semoga bermanfaat.amien
- Menghadap kiblat dengan seluruh badan, tanpa berpaling dan menoleh.
- Niat shalat yang ingin dikerjakan (di dalam hati tanpa diucapkan).
- Takbiratul ihram (takbir pembukaan) dengan mengucapkan “Allahu Akbar”, dan mengangkat tangan setinggi pundak ketika bertakbir.
- Meletakkan tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri di atas dada.
- Membaca istiftah, yaitu :
(( اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ اْلمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اَللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ خَطَاياَيَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اَللَّهُمَ اغْسِلْنِيْ مِنْ خَطَاياَيَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ ))
“Ya Allah, jauhkanlah aku dari segala dosa-dosaku, sebagaimana Engkau telah menjauhkan timur dengan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari dosa-dosaku, sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, es dan salju.”
6. Membaca :
(( أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ))
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk”.
7. Membaca Basmalah, dan Surat Al-Fatihah. Kemudian, mengucapkan “Aamiin”, yang artinya : “ Ya Allah, kabulkanlah.”
8. Membaca salah satu surat dari Al-Qur’an.
9. Ruku’ yaitu menundukkan punggung karena mengagungkan Allah, takbir ketika ruku’, dan mengangkat kedua tangan setinggi pundak.
Disunnahkan menundukkan punggung serta menjadikan kepala lurus/sejajar dengan punggung, serta meletakkan kedua tangan di atas lutut dengan merenggangkan jari-jari.
10. Ketika ruku’ mengucapkan :
(( سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلعَظِيْمِ ))
“ Mahasuci Robbku Yang Maha Agung” (3x)
Lebih baik kalau mau menambah dengan ucapan:
((سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ))
“Mahasuci Engkau, ya Allah dan dengan memuji Engkau, ya Allah ampunilah aku.”
11. Mengangkat kepala dari ruku’, seraya mengucapkan:
((سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ))
“ Allah mendengar orang yang memuji-Nya.”
Lalu mengangkat kedua tangan setinggi pundak. Makmum tidak mengucapkan
(سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ)
, tetapi mengucapkan
( رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ )
12. Setelah mengangkat kepala, mengucapkan :
(( رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ اْلأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ ))
“Ya Rabb kami, bagi-Mu pujian dengan sepenuh langit, sepenuh bumi dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki.”
Sujud yang pertama dengan khusyu’, serta mengucapkan “Allahu Akbar”, dan bersujud di atas anggota sujud yang tujuh, yaitu: dahi bersama hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan jari-jari kedua kaki. Renggangkan kedua tangan dari lambung/perut dan jangan meletakkan kedua lengan tangan di atas tanah serta hadapkan jari-jari kaki ke arah kiblat.
13. Dalam bersujud mengucapkan:
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى
Ada baiknya menambah dengan ucapan:
(( سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ))
“Mahasuci Engkau, ya Allah Rabb kami dan dengan memuji Engkau, ya Allah, ampunilah aku.”
14. Mengangkat kepala dari sujud, seraya mengucapkan: “Allahu Akbar”.
Duduk di antara dua sujud, di atas telapak kaki yang kiri dan menegakkan telapak yang kanan; meletakkan tangan kanan di atas ujung paha kanan mendekati lutut; menggenggam jari kelingking dan jari manis, serta mengangkat jari telunjuk, lalu menggerak-gerakkannya ketika berdoa. Ujung jari jempol dilekatkan dengan jari tengah seperti membentuk lingkaran dan meletakkan tangan kiri yang dekat dengan lutut.
Dalam duduk antara dua sujud mengucapkan:
((رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَعَافِنِيْ))
“Ya Rabbku, ampunilah aku, sayangilah aku, tunjukilah aku, limpahkanlah rezeki-Mu kepadaku, cukupkanlah kekuranganku, dan sehatkanlah aku.”
15. Kemudian sujud kedua dengan khusyu’ yang ucapan dan perbuatannya seperti pada waktu sujud pertama, dan bertakbirlah ketika hendak sujud.
Berdiri dari sujud kedua, seraya mengucapkan takbir dan mengerjakan rakaat yang kedua yang ucapan serta perbuatannya seperti yang dilakukan pada rakaat pertama. Hanya saja pada rakaat ini tidak membaca istiftah.
Kemudian duduk setelah selesai rakaat kedua, seraya mengucapkan takbir dan duduk persis dengan duduk antara kedua sujud.
16. Dalam duduk ini membaca tasyahhud, yaitu:
((التَّحِيَّاتُ للهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ. السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَباَرِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد. أَعُوذُ بِاللهِ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ))
“Segala penghormatan, shalat dan kebaikan milik Allah. Selamat sejahtera kepadamu, wahai Nabi, rahmat Allah dan berkah-Nya. Selamat sejahtera kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Ya Allah, berikanlah salam sejahtera kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, Sebagaimana engkau memberikan salam sejahtera kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.Sesungguhnya Engkau maha Terpuji lagi Mahaagung. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji dan Maha Agung. Aku berlindung kepada Allah dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.”
17. Salam ke kanan dan ke kiri dengan mengucapkan:
((السَلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ ))
18. Apabila shalat itu tiga rakaat atau empat rakaat, maka berhenti sampai batas tahiyat awal, yaitu:
(( أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ))
19. Kemudian bangkit dengan mengucapkan takbir, serta mengangkat kedua tangan setinggi pundak.
20. Meneruskan shalat seperti pada rakaat kedua, hanya saja dalam rakaat ketiga ini cukup membaca Al-Fatihah.
21. Duduk tawarruk, yakni menegakkan telapak kaki kanan serta mengeluarkan telapak kaki kiri dari bawah betis kanan; mendudukkan pantat di alas/ tanah dan meletakkan kedua tangan di atas paha, seperti cara meletakkan tangan pada tahiyat awal.
22. Dalam posisi duduk ini membaca tahiyat seluruhnya.
24. Kemudian salam ke kanan dan ke kiri, seraya mengucapkan:
(( السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ ))
Inilah yang bisa saya tuliskan, Allahu a’lam bishowab. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabat beliau.
Sumber : Tuntunan Thaharoh dan Shalat, Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin-semoga Allah merahmatinya.
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel Hisbah.net di Fans Page Hisbah.net
Twitter @hisbahnet, Google+ Hisbahnet