Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam memperingatkan bahwa ada beberapa perbuatan yang dapat membinasakan pelakunya, berpotensi ditimpakan dengan azab Allah dan murka-Nya, dan dapat menghalanginya daripada memasuki surga, demikian karena perbuatan-perbuatan berikut ini menyebabkan kerusakan, baik bagi pelakunya sendiri ataupun orang lain, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menyebutkan ketujuh dosa itu dalam haditsnya yang mutawatir, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
”
(اجتنبوا السبع الموبقات، قالوا: يا رسول الله، وما هن؟ قال: الشرك بالله، والسحر، وقتل النفس التي حرم الله إلا بالحق، وأكل الربا، وأكل مال اليتيم، والتولي يوم الزحف، وقذف المحصنات المؤمنات الغافلات) [متفق عليه].
“Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang membinasakan!, para sahabat bertanya: apa itu wahai Rasulullah? beliau menjawab: “Menyekutukan Allah, Sihir, Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah (untuk dibunuh) kecuali dengan alasan yang dibenarkan (syariat), memakan riba, memakan harta anak yatim, kabur dari medan perang, dan menuduh wanita baik-baik berzina”. (HR Muttafaq ‘Alaihi)
Dan berikut rincian tujuh dosa diatas:
1 – SYIRIK
Allah Ta’ala berfirman:
”
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (QS An Nisaa: 48)
2 – SIHIR
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
”
«مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم». أخرجه أحمد
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau peramal, kemudian ia mempercayai apa yang dikatakan oleh mereka, maka sesungguhnya ia telah kufur dengan apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam”. (HR Ahmad)
3- MEMBUNUH JIWA YANG TIDAK HALAL DARAHNYA
Allah Ta’ala berfirman:
”
(وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَآؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا) [النساء: 93].
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS An Nisaa: 93)
4 – MEMAKAN HARTA RIBA
Baik itu sebagai peminjam, yang memberi pinjaman, saksi akadnya, bahkan sebagai pegawai di tempat sumber riba.
”
(( عَنْ جَابِرٍ قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا وَمُؤْكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ ))
[ رواه مسلم ]
Dari Jabir Radhiyallahu’Anhu ia berkata: “Rasulullah melaknat pemakan riba, yang memberikan riba, pencatat akadnya, dan dua orang saksinya; mereka semua sama!”. (HR Muslim)
5 – MEMAKAN HARTA ANAK YATIM
Allah Ta’ala berfirman:
”
(وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّى يَبْلُغَ أَشُدَّهُ) [الأنعام:152].
“Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa.” (QS Al An’aam: 152)
6 – KABUR DARI MEDAN PERANG
Allah Ta’ala berfirman:
”
[يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوهُمُ الأَدْبَارَ] [وَمَنْ يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُ إِلَّا مُتَحَرِّفًا لِقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزًا إِلَى فِئَةٍ فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِنَ اللهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ المَصِيرُ]
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya. (QS Al Anfal: 15-16)
7 – MENUDUH WANITA BAIK-BAIK BERZINA
Allah Ta’ala berfirman:
”
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلَا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS An Nur: 4).
Penulis : Ustadz Muhammad Hadrami
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Instagram @hisbahnet,
Chanel Youtube Hisbah Tv